Rabu, 19 Oktober 2011

Tugas 2

Pilihlah satu jawaban yang benar. Cukup ditulis huruf A, B, C, atau D.
Bahasa Indonesia yang kita gunakan sekarang merupakan bentuk variasi dari bahasa....
Belanda
Sansekerta
Portugis
Melayu
Alasan bahasa Melayu yang terpilih menjadi cikal bakal bahasa Indonesia adalah....
Sudah dikenal luas
Menjadi bahasa persatuan
Mudah diingat
Suku Melayu merupakan penduduk mayoritas
Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai....
Pemersatu bangsa Indonesia
Bahasa negara
Alat komunikasi
Penyampai ilmu pengetahuan
Yang dimaksud kedudukan bahasa yaitu bahasa Indonesia diartikan sebagai....
Nilai pemakaian bahasa
Tugas pemakaian bahasa
Status relatif bahasa
Lambang budaya
Bahasa Indonesia sebagai alat pengembang ilmu pengetahuan, dalam hal ini bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa....
Regional
Internasional
Nasional
Negara
Bahasa pada hakikatnya memiliki sistem, hal ini berkaitan dengan....
Bunyi bahasa
Konsep bahasa
Fungsi bahasa
Ujaran bahasa
Bahasa memiliki sifat manusiawi, artinya....
Bahasa manusia lebih unggul dibanding bahasa hewan
Setiap manusia sejak bayi sudah dianugerahi kemampuan berbahasa
Bahasa hanya dimiliki manusia
Ada kaitan otak manusia dan bahasa yang membedakan dengan hewan
“Maaf, saya tidak bisa menerima lamaranmu semalam.” Bahasa yang digunakan seperti ini memiliki fungsi....
Ekspresif
Regulator
Sinyal
Ausdruch
Kaitan antara keterampilan menyimak dan berbicara adalah....kecuali,
Seorang anak dapat berbicara karena sering mendengar suara dari lingkungan
Menyimak dan berbicara merupakan keterampilan bahasa yang reseptif
Ilmu yang diperoleh dari mendengarkan pelajaran dapat dijadikan bahan untuk berbicara
Menyimak dan berbicara menggunakan ragam lisan
Contoh kegiatan yang melibatkan keterampilan membaca sekaligus berbicara salah satunya adalah....
Belajar sambil mendengarkan musik
Membaca berita di televisi
Mendengarkan detak jantung pasien
Membaca soal ketika ujian
Setelah materi pelajaran diberikan, guru memberi pertanyaan kepada murid, si A dapat menjawab sedangkan si B tidak dapat menjawab. Hal ini karena ada murid yang hanya mendengarkan guru berbicara, ada juga murid yang menyimak. Perbedaan mendengar dan menyimak adalah....
Mendengar informasi yang didapat berlalu begitu saja sedangkan menyimak, informasi yang didapat diolah otak sehingga paham
Mendengar dilakukan secara sengaja dan terpaksa seperti mendengar pelajaran, sedangkan menyimak dilakukan tidak sengaja dan tidak terpaksa
Mendengar lebih sering dilakukan dibandingkan menyimak
Mendengar menggunakan kedua telinga sedangkan menyimak menggunakan mata, telinga, dan perasaan
Ciri penyimak yang baik adalah....
Mampu menceritakan kembali
Mampu menebak pikiran si pembicara
Mampu menyeleksi suara-suara yang mengganggu
Ketika sudah mendengarkan satu hal maka akan fokus dan tidak dapat mendengarkan suara lain
Faktor yang tidak mempengaruhi seseorang dapat menyimak dengan baik adalah....
Dianugerahi telinga yang sehat
Memiliki kecerdasan
Memiliki tabiat yang baik
Rajin latihan
Strategi untuk dapat menyimak dengan baik adalah membuat catatan, hal yang perlu dicatat adalah....
semua pembicaraan
topik yang menarik
ide pokok yang penting
semua kata dengan singkatan dan simbol
Berlatih agar dapat menyimak dengan baik, di antaranya dengan cara....
Mencari kesalahan berbicara seseorang
Melihat gerak bibir si pembicara
Menghubungkan isi pembicaraan dengan topik terhangat
Membedakan fakta dan opini
Rencana kerja yang memudahkan seorang penulis menyusun dan mengembangkan tulisan, disebut....
Topik dan tema
Peta konsep
Peta kompetensi
Kerangka karangan
Yang bukan manfaat kerangka karangan adalah....
Menghindari pelencengan masalah
Memudahkan dalam mencari referensi
Memperluas masalah yang hendak dibahas
Menghindari ide yang berulang

Langkah pertama dalam membuat kerangka karangan adalah....
Merinci topik menjadi subtopik
Mengumpulkan ide
Memecahkan ide
Membuat kerangka kasar
Penulisan kutipan langsung, contohnya adalah....
Seorang mahasiswa dituntut memiliki KEM sekurangnya 350 kmp (Harjasujana, dkk, 1988:78)
(Subino, 1989:25) validitas dapat dihitung dengan cara mengetahui korelasi.
Hukum yang didapat oleh seseorang dengan ijtihad dinamakan mazhab (Rasjid, 1954).
Poniran menegaskan sekali lagi bahwa keterampilan berbahasa terdapat empat bagian (Poniran, 1983)
Cara menulis daftar pustaka yang pengarangnya terdapat dua orang atau lebih adalah....
Hidayat, Kosadi dan Rahmina, Iim. 1987.....
Wellek, Rene dan Warren, Austin.1946....
Tarigan, Henry Guntur, dkk.1984....
Rusyana, Yus dan Fuad Hasan.1987....
Perbedaan antara abstrak dan sinopsis adalah....
Abstrak merangkum karya ilmiah, sinopsis meringkas karya sastra
Abstrak merangkum artikel, sinopsis merangkum film
Abstrak cenderung fleksibel, sinopsis tidak
Abstrak meringkas kata-kata penting, sinopsis merangkum informasi penting
Langkah dalam meringkas setelah membaca keseluruhan teks adalah....
Menyeleksi kalimat inti dan kalimat penjelas
Menulis ulang ide pengarang
Merevisi struktrur kerangka karangan
Memperluas wawasan
Hal yang tidak boleh dilakukan dalam meringkas adalah....
Menulis ulang dengan kata-kata sendiri
Tetap mempertahankan pikiran pengarang
Menghilangkan keindahan gaya bahasa
Memasukkan pikiran sendiri
Resensi buku memiliki fungsi akademik yaitu....
Memberitahukan keberadaan sebuah buku yang patut dibaca
Mensosialisasikan sebuah buku baru
Menjadi bahan wacana keilmuan
Mengkritisi sebuah buku
Bagi seorang pemula, teknik yang tepat untuk meresensi buku yakni teknik....
Focusing
Comparing
Cutting
Cutting&glueing
Berikut ini yang memenuhi syarat kalimat efektif adalah....
Bagi mahasiswa yang belum bayar SPP segera melapor.
Rakyat menginginkan keadilan, diberi fasilitas pendidikan dan kesehatan, serta upah yang tinggi.
Cuaca hari cukup bagus.
Adik jatuh ke bawah kolong tempat tidur.

Syarat tulisan yang baik, kecuali adalah....
Pemilihan kata yang tepat
Kohesi dan koherensi
Bersifat objektif
Kalimat disusun dengan baik
Globalisasi adalah sebuah gerakan kebudayaan yang didorong oleh perkembangan ekonomi dan komunikasi yang mengglobal. Dengan demikian, di satu sisi globalisasi dapat dilihat sebagai gejala yang cenderung bersifat universal, tetapi di sisi lain justru menimbulkan respons terhadap menguatnya identitas-identitas lokal.
Paragraf ini dikembangkan dengan teknik pengembangan paragraf....
Secara alamiah
Pola pengembangan analogi
Umum-khusus (deduktif)
Pola pengembangan definisi luas
Athong adalah anak bungsu dari lima bersaudara, lahir 1971. Keluarganya tinggal di Semarang, kawasan Kaliungu. Ayahnya seorang tentara yang mendidik anak-anaknya dengan keras. Seringkali Athong dan saudara-saudaranya dipukul dengan kopel, ujung ikat pinggang tentara milik ayahnya. Seperti hubungan tradisional ayah dan anak di Jawa, hubungan antara Athong dengan ayahnya hingga kini sangat formal. Keluarga Athonk menganut agama Kristen Advent dengan pola pendidikan religius yang keras. Kakak Athonk kuliah di Institut Seni Indonesia, Yogyakarta dan memilih payung sebagai media ekspresinya. Kakak-kakak Athonk yang lain memilih pilihan hidup yang lebih normal seperti akuntan atau agamawan.
Paragraf ini termasuk jenis paragraf....
Deskripsi
Narasi
Argumentasi
Eksposisi
Cara agar suatu paragraf memiliki syarat koherensi adalah....
Berfokus pada satu masalah
Membuat sudut pandang dari segala arah
Membuat pengulangan kata kunci
Mempunyai urutan proses
Tingkat pemahaman dalam membaca intensif yang mengidentifikasikan makna implisit adalah....
Literal
Interpretasi
Kritis
Kreatif
Memori lama yang digunakan dalam membaca pemahaman secara intensif disebut....
Skemata
Memorial
Literal
Kritis
Ketika survei bacaan bagian isi yang diperhatikan adalah....
Bagian kesimpulan
Daftar pustaka
Tata penyajian buku
Nama pengarang
Membaca secara ekstensif bertujuan untuk....
Mendalami informasi
Memperluas informasi
Membaca survei
Menumbuhkan minat baca
Tulisan ilmiah populer yang disusun secara deskriptif-argumentatif dapat dijumpai pada tulisan seperti....
Riwayat pertemuan suatu benda
Sejarah terjadinya Perang Dunia I
Penjelasan cara pembasmian hama ulat bulu
Gambaran umum tentang transportasi di Jakarta
Hakikat membaca tidak hanya bertujuan melek huruf namun juga melek wacana, maksudnya adalah....
Memahami wacana informatif
Kemampuan membaca yang sesungguhnya
Kecepatan dan ketepatan memahami isi
Kemampuan melihat dan menangkap makna yang sebenarnya dari lambang tulis
Contoh membaca scanning adalah....
Mencari buku yang sesuai untuk anak
Mempresentasi buku yang sudah lama dibaca
Mencari nomor telepon di buku telepon
Mengetahui objek dari beberapa buku
Yang dilakukan pada saat prabaca adalah....
Membuat pertanyaan
Menebak informasi selanjutnya
Skimming
Membaca keseluruhan
Teknik yang digunakan dalam membaca kritis adalah....
Mampu mengartikan makna tersirat
Mampu mencari kesalahan penulis
Mampu mencari benang merah dari setiap buku
Mampu mengadopsi ide penulis
Hal yang diperhatikan dalam menilai bacaan koran adalah....
Pemilihan berita yang aktual
Penggabungan antara opini dan fakta
Pemilihan kata yang objektif
Penulisan yang rapi
Seorang MC pada sebuah pesta anak-anak memilih kata-kata yang sederhana, mudah dimengerti, dan tidak panjang lebar. Sikap MC ini mencerminkan hakikat berbicara bahwa berbicara itu merupakan....
Kemampuan mental motorik seseorang
Keterampilan yang bersifat produktif
Disesuaikan ruang, waktu, dan suasana
Ekspresi diri
Seorang polisi menunjukkan jalan pada orang yang tersesat, maka si polisi tersebut berbicara dengan tujuan....
Memberi wejangan
Memberi informasi
Memberi sanksi
Memberi pesangon
Pembicaraan nonformal biasa terjadi antara....
Guru dan murid
Kenalan baru
Resepsionis hotel dan pelanggan
Pedagang sayur dan pembeli
Ketika berbicara secara formal yang diperhatikan adalah faktor kebahasaan, di antaranya adalah....
Diksi
Berani
Lancar
Mimik

Pemilihan topik yang tepat ketika berpidato di depan para pengungsi adalah yang....
Kompleks tapi lucu
mendukung pemerintah
berisi pemecah masalah
aktual dan akurat

Tugas

1. Menyimak salah satunya adalah menafsirkan apa yang didengar. Teorinya disebut juga implikatur. Contoh implikatur adalah: Jika ada orang yang berkata "Sudah tanggal tua, gaji habis." Implikasinya atau penafsirannya adalah: orang yang berbicara adalah pegawai atau pekerja yang punya gaji, gaji orang itu pasti kecil, dia kurang bisa mengatur pengeluaran, dll. Menafsirkan isi pembicaraan untuk setiap orang berbeda-beda. Ada teori lain tentang memaknai sebuah ucapan. Contoh: Seseorang berkata:"Ruangan ini panas ya!", bagi yang mendengarnya ada yang merespons dengan berkata-kata atau dengan tindakan. Ada yang merespons,"Jangan ngeluh,wajar aja kan lagi kemarau," atau ada yang merespons dengan tindakan menyalakan AC ruangan atau membuka jendela lebar-lebar. Ini berhubungan dengan teori lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Lokusi adalah isi pembicaraan, ilokusi adalah yang dimaknai oleh pendengar, perlokusi adalah tindakan yang diharapkan si penutur untuk si pendengar. Contohnya di atas "Ruangan ini panas ya."(lokusi), sedangkan ilokusinya ada yang memaknai sebagai ungkapan manja yang mengeluh ruangan panas, ada yang memaknai bahwa orang ini menyuruh dia menyalakan AC atau membuka jendela. Nah perlokusi inilah tindakan yang diharapkan supaya ruangan tidak lagi panas yaitu minta orang lain menyalakan AC. Nah, saya harap penjelasan ini dapat dimengerti. Silakan baca tugas berikut ini:

Implikasikan atau tafsirkan ucapan ini. “Saya minta sama pak SBY anak istri saya jangan diganggu. Saya tidak akan “ngomong” apa-apa, saya lupa semuanya, saya mengaku salah, kalau perlu “nggak usah” disidik langsung divonis saja, nggak apa-apa,” kata Nazaruddin sesaat setelah diperiksa di gedung KPK kemarin (18/9).
Selamat mengerjakan tugas.


 

membaca

1. Hakikat membaca identik dengan melek wacana yaitu memiliki kemampuan visual dan kemampuan kognisi. Kemampuan visual adalah kemampuan mata melihat dan menangkap lambang-lambang tulis secara cepat. Kemampuan kognisi adalah kemampuan otak memahami makna dan maksud lambang-lambang secara tepat.

2. Mengukur Kecepatan Membaca (KM) adalah menghitung jumlah kata dalam bacaan dibagi dengan jumlah waktu baca dalam hitungan detik, jumlah waktu dibagi 60 sehingga menjadi menit

Mengukur Pemahaman Isi (PI) adalah menghitung persentase skor jawaban yang benar atas skor jawaban ideal dari pertanyaan tes pemahaman bacaan.

Mengukur Kemampuan Efektif Membaca (KEM) menghitung jumlah kata dalam bacaan dibagi jumlah detik membaca kemudian hasilnya dikalikan dengan persentase pemahaman isi.

Tidak semua jenis bacaan harus dibaca secara cepat.

3. Membaca memindai yaitu membaca dengan cepat sesuatu bahan bacaan yang kita cari yang mungkin terdapat di dalamnya.

4. Scanning adalah keterampilan membaca yang bertujuan menemukan informasi khusus dengan sangat cepat. Seperti kita mencari kata dalam kamus. Yang dituju hanya satu kata itu kita tidak perlu mencari kata lainnya. Contoh lainnya ketika kita mencari iklan lowongan kerja, tentu saja yang kita lihat hanya pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan kita.
Skimming memerlukan kecepatan membaca yang tinggi dibandingkan scanning. Contoh ketika kita ingin membeli buku anak di sebuah toko buku. Sebelum memutuskan membelinya tentu kita melihat judul, gambar, cover, isi bacaan yang cocok untuk anak kita.

5. Membaca pemahaman yaitu kegiatan membaca dalam hati yang dilakukan untuk memperoleh pengertian tentang sesuatu atau untuk tujuan belajar sehingga memperoleh pengertian tentang sesuatu atau untuk tujuan belajar. Tahap-tahap membaca pemahaman yaitu prabaca, pendugaan, membaca cepat dengan kecepatan bervariasi dan menandai bahan bacaan.

5. Menilai bacaan secara kritis dapat dilakukan dengan mengetahui maksud penulis, memahami organisasi dasar tulisan, dan menilai penyajian penulis/pengarang.

KARYA ILMIAH POPULER

A. Pengertian Karya Ilmiah Populer.
Jones (1960) mengatakan karya ilmiah populer ditujukan untuk masyarakat umum, sedangkan karya ilmiah ditujukan untuk profesional. Slamet Suseno (1980) memberikan batasan tulisan ilmiah populer sebagai sebuah tulisan yang bersifat ilmiah, tetapi sekaligus ditulis dengan cara penuturan yang mudah dimengerti.

B. Macam-macam Karya Ilmiah.
Macam-macam karya ilmiah yaitu; 1) Laporan praktikum atau laporan buku, 2) Kertas Kerja/Makalah, 3) Skripsi, 4) Tesis, 5) Disertasi, dan 6) Textbook

C. Ciri Karya Ilmiah Populer.
Ciri-ciri karya ilmiah populer adalah berisi fakta empiris yang sudah teruji dan dapat diuji kebenarannya, tidak subjektif, tidak mengandung unsur spekulatif dan bersifat sensasional, memperlihatkan kerja nalar dan bersifat analitis, mampu menjelaskan 'mengapa' dan 'bagaimana' sesuatu yang disajikan itu terjadi, serta bahasan tidak menyimpang atau melebar dari pokok/tema tulisan.

D. Bentuk Tulisan Ilmiah Populer
Bentuk tulisan ilmiah populer yaitu; 1) Deskriptif-naratif. Bersifat ringan, tidak membutuhkan rasa penasaran pembaca. Dinikmati secara rileks. Contoh: tulisan di koran, majalah wanita, majalah keterampilan. 2) Deskriptif-ekspositoris. Menyuguhkan kupasan tulisan yang lebih mendalam. Contoh: riwayat penemuan atau sejarah terjadinya sesuatu secara historis, atau proses pembentukan sesuatu. Berisi juga tentang penjelasan yang berkenaan dengan Mengapa dan Bagaimana. Banyak ditemukan pada majalah Intisari, Tempo, Trubus. 3) Deskriptif-argumentatif. Menyuguhkan masalah yang diikuti dengan cara pemecahan masalahnya. Contoh: Jurnal Penelitian

Hakikat Menyimak

Mendengar dan menyimak memiliki arti yang berbeda. Mendengar memiliki arti dapat menangkap suara. Menyimak memiliki arti suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.

Strategi menyimak

1. Membedakan fonem dalam konteks
Kata dari dan tari adalah kata yang berbeda, dibedakan dengan adanya huruf /d/ dan /t/. Dalam pendengaran sekilas tampak hampir sama, namun jika disimak dengan seksama ada perbedaan. Jadi dalam menyimak harus lebih diperhatikan setiap fonem dalam konteks

2. Berlatih menangkap maksud tuturan dari sebuah kalimat
Kita kadang salah mengertikan maksud pembicaraan seseorang, misal ada yang berbicara, ” Kucing makan tikus mati di dapur.” Mungkin tafsiran orang-orang akan berbeda. Ada yang mengira yang mati adalah kucing, ada yang menyangka yang mati adalah tikus. Jika kita tidak memperhatikan intonasi kalimat (panjang-pendek, tekanan, dan nada kalimat), kemungkinan salah tafsir itu ada.

3. Menentukan kesalahan pengucapan sebuah kata
Umumnya kesalahan pengucapan terletak pada kata yang berhomofon atau homograf seperti bank dengan bang, apel buah dengan apel upacara, dll.

4. Menangkap isi sebuah percakapan
Untuk mampu menangkap isi sebuah percakapan dibutuhkan konsentrasi yang baik.

5. Menangkap isi sebuah wacana ilmiah dan nonilmiah
Menyimak wacana baik ilmiah dan nonilmiah lebih difokuskan pada ide atau gagasan yang dinilai penting bagi penyimaknya. Konsentrasi sudah pasti diperlukan.

HUBUNGAN ANTARKETERAMPILAN BERBAHASA

Keterampilan berbahasa adalah kemampuan dan kecekatan menggunakan bahasa dalam komunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak dan berbicara (lisan) serta membaca dan menulis (tulis) memiliki keterkaitan yang sangat erat. Satu keterampilan akan mendukung keterampilan yang lainnya.
Hubungan antarragam bahasa (ragam lisan atau ragam tulis) lebih erat dibandingkan hubungan keterampilan antarsifat (reseptif atau produktif). Contohnya menyimak dengan berbicara lebih erat dibandingkan hubungan menyimak dengan membaca atau menulis. Hubungan keterampilan pada ragam yang sama dapat disebut hubungan langsung, sedangkan hubungan keterampilan pada sifat yang berbeda hubungannya adalah tidak langsung. Perhatikan tabel berikut ini.

   

Melalui tabel tersebut kita dapat mengkaji hubungan antarketerampilan berbahasa. Pada ragam lisan, yaitu menyimak dan berbicara berada pada ruang yang sama. Dalam kegiatan berbahasa lisan secara tatap muka, penyimak dan pembicara dapat bertukar atau berganti peran. Penyimak bertukar peran menjadi pembicara dan sebaliknya, pembicara menjadi penyimak. Pergantian peran ini biasanya terjadi pada kegiatan tanya jawab, saling memberi masukan atau interaktif.
Pengetahuan yang diperoleh seseorang melalui menyimak dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuannya berbicara. Dengan kata lain, untuk dapat menjadi pembicara yang baik, orang harus memiliki keterampilan menyimak yang baik. Demikian pula pengetahuan seseorang yang diperoleh melalui membaca dapat digunakan untuk memperoleh atau meningkatkan keterampilan menulis. Artinya, untuk dapat menjadi penulis yang baik, orang harus memiliki keterampilan membaca yang baik.

Peran dan Fungsi Bahasa Indonesia dalam IPTEK dan IPTAK

A. Bahasa Indonesia dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Bahasa Indonesia, sebagai bahasa negara, merupakan bahasa persatuan yang berfungsi sebagai bahasa pendukung ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk kepentingan nasional. Bahasa adalah kunci untuk membuka khasanah pengetahuan. Keragaman ilmu pengetahuan dan teknologi ditampilkan melalui bahasa. Oleh sebab itu, bahasa menjadi bagian penting yang harus kita kuasai untuk  memahami keragaman dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Namun demikian, bahasa Indonesia belum dapat berperan sebagai bahasa pengantar ilmu pengetahuan. Menurut Halim (dalam Bakry, 1981: 179), hal itu bukan disebabkan oleh ketidakmampuan bahasa Indonesia sebagai pengantar ilmu pengetahuan, tetapi karena kekurangan bahasa Indonesia dalam hal peristilahan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berbeda bahasa Inggris yang perkembangannya seimbang dengan ilmu pengetahuannya. Hal itu karena buku-buku yang dipergunakan untuk memperkenalkan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah berbahasa Inggris.

Upaya yang harus kita lakukan untuk menjawab tantangan tersebut adalah kita harus membiasakan sikap ilmiah dengan cara melengkapi buku-buku ilmiah sebagai salah satu syarat. Selain itu, usaha lain yang harus dilakukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dengan cara harus menerjemahkan semua buku ilmu pengetahuan di dunia ini ke dalam bahasa Indonesia. Dengan adanya informasi ilmiah pengetahuan yang berarti meningkatkan mutu bahasa Indonesia sebagai bahasa Ilmiah.

B. Bahasa Indonesia dalam Kegiatan Keagamaan

Bahasa Indonesia banyak dipergunakan dalam aktivitas keagamaan sebagai alat/sarana komunikasi untuk menginformasikan pesan-pesan keagamaan kepada masyarakat. Hal tersebut sudah terjadi sejak negara maritim Sriwijaya yang beribu kota di Sumatra pernah menjadi pusat pengajian dan penyiaran agama Budha.

Begitu pula dengan agama Islam ketika masuk ke wilayah Asia Tenggara. Bahasa Melayu ikut memegang peranan penting untuk penyebarannya agama ke daerah-daerah yang jauh. Demikian pula dengan bangsa Portugis, bangsa Eropa yang pertama kali datang ke Indonesia, dalam usaha perdagangan dan misinya menyebarkan agama di Kepulauan Maluku, juga menggunakan bahasa Melayu bukan bahasa Portugis dan bukan pula bahasa setempat sebagai bahasa pengantar. Memang sedikit sekali bukti yang menunjukkan hal itu karena pada saat itu peralatan yang digunakan untuk melakukan kegiatan baca tulis bukan alat yang efektif dan tidak tahan lama. Setelah kemajuan teknologi perekaman, barulah ditemukan cukup banyak bukti kegiatan pengajian dan penyiaran agama dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Kegiatan keagamaan yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi juga sudah ada sejak lama sekali. Adanya mantra-mantra yang sampai sekarang menunjukkan bukti kegiatan itu. Para ahli berpendapat bahwa mantra-mantra itu sudah ada sejak sebelum agama Islam datang ke Indonesia, bahkan sebelum agama Hindu dan Budha. Mantra-mantra itu diajarkan oleh guru kepada murid, oleh generasi yang satu kepada generasi berikutnya. Semua itu masih serba lisan sebab pada saat itu tulisan belum dikenal. Ini membuktikan bahwa saat itu bahasa Indonesia dipakai sebagai sarana komunikasi keagamaan